Minggu, 12 Januari 2014

tanah longsor

•Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara lempeng itu maka terbentuk daerah penunjaman memanjang di sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara Papua. Konsekuensi lain dari tumbukan itu maka terbentuk palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunungapi, dan sebaran sumber gempabumi. Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunungapi. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor

PENGERTIAN TANAH LONGSOR
n    Tanah Longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.

n   Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. 
JENIS TANAH LONGSOR
nAda 6 jenis tanah longsor, yakni:
1.Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.   
         2. Longsoran Rotasi
                  Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk             cekung. 
         3.Pergerakan Blok
                Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata.           Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu. 
         4. Runtuhan Batu
                 Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah                    dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung                      terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang                 parah.
         5. Rayapan Tanah
                 Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran           kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup              lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring             ke bawah.
         6. Aliran Bahan Rombakan
                 Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran              tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya            terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat              bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini                dapat menelan korban cukup banyak. 

GEJALA UMUM TANAH LONGSOR
nMunculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
nBiasanya terjadi setelah hujan.
nMunculnya mata air baru secara tiba-tiba.
nTebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Faktor-faktor Penyebab Tanah Longsor
  1.Hujan
  Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.

Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.

Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah.
2. Lereng terjal
  Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor



Tidak ada komentar:

Posting Komentar