Kamis, 23 Januari 2014

Teknik penarikan/pengambilan sample (STATISTIKA DASAR — )

 Teknik penarikan/pengambilan sample
    Probability Sampling (random sampling)
     Non Probability Sampling (non random sampling)
  Probability Sampling
*           Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsure atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam sample.

*           Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling frame).
Beberapa Teknik Probability Sampling:
1. Simple Random Sampling ( Penarikan sample secara Random/Acak Sederhana)
Caranya :
      Dengan mengundi elemen/anggota  populasi
      Dengan menggunakan tabel angka random
  Syarat Acak Sederhana
   Tersedia kerangka sampling
   Sifat populasi homogen
   Populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
       2. Systematic Random Sampling (Penarikan sample secara sistematik)
  Caranya:
1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)
2. Menetapkan jarak/interval
                           N
                      I = -----------
                                n
                   I  =  Interval (5)
                             N = Jumlah anggota populasi (100)
                             n  =  Jumlah anggota sampel (20)

 3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan  mulai menghitung (penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random)
     1, 2, 3, 4 dan 5
 4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval pada nomor pertama dan seterusnya
       3. Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel Startifikasi)
 Caranya:
             Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar penetuan strata (lapisan).
             Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam sub-subpopulasi (setiap subpopulasi diasumsikan   homogen)
             Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi bisa proporsional bisa pula tidak.
             Penentuan usnsur bisa simple random/systematic

Syarat Stratified Random Sampling
   Kriteria yang jelas  untuk menstratifikasi
   Ada data pendahuluan mengenai kriteria
   Diketahui jumlah tiap lapisan
       4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Teknik ini digunakan karena  mengalami dua permasalahan, yaitu:
   peneliti kekurangan kerangka sampling yang baik, suatu populasi yang menyebar;
   Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan menjangkau setiap elemen sample.
  Caranya:
               Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang sama dengan populasi
               Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada pengelompokan secara administrasi.
               Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa menjadi dukuh-dukuh atau dusun dst)
               Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen sample final
        5. Multistage Sampling
(Penarikan Sampel Secara Bertahap)
Hampir sama dengan cluster, dengan tahap lebih dari satu kali (misal propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa  dan seterusnya)
       6. Area Sampling
( Penarikan Sampel Wilayah)
  Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat kerangka sampling.
  Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada seperti perumahan, pertokoan.
  Teknik penarikan sample sama seperti penarikan sampel secara bertahap.
II. Non Probability Sampling
(Non random sampling
)
   Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada anggota populasi.
   Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti.
   Dengan penarikan sample non probability, peneliti  tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.
Beberapa Teknik Non Probability Sampling
1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja)
    Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian.
    Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample, maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.
       2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
  Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu dengan membagi populasi ke dalam sub-sub populasi sesuai dengan fokus penelitian.
  Penarikan sample jatah dilakukan bila peneliti tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari setiap strata populasinya.
       3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
  Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap.
  Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk diwawancarai.
  Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya.
Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.
        4. Sequential Sampling
Penarikan sample ini dimulai dengan pengambilan sample dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis.

Jika hasilnya masih diragukan, maka sample diambil yang lebih besar dan seterusnya.
5. Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan Sampel Secara Kebetulan)
Penarikan sample ini dilakukan dengan cara  memilih orang yang  kebetulan ditemui.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar